Pengertian Perjalanan Wisata dan Motifnya

Pengertian perjalanan wisata berhubungan erat dengan istilah pariwisata yang diberi batasan atau arti sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang diluar temapat tinggalnya, Karena suatu alasan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah.

Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa perjalanan wisata adalah merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang atau lebih dengan tujuan mendapatkan kenikmatan dan Hasrat ingin mengetahui. Orang yang melakukan perjalanan wisata yang biasa disebut wisatawan atau tourist. Apabila seseorang tinggal di daerah yang dikunjungi kurang dari 24 jam mereka disebut pelancong atau excursionist.

Semenjak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan hubungan sosial budaya yang berpengaruh pada kemajuan pariwisata internasional. Berdasarkan data dari W.T.O (World Tourist Organization) jumlah wisata internasional pada tahun 1950 sebanyak 22,2 juta dan pada tahun 1976 meningkat menjadi sebesar 220.719 juta dengan devisa yang dihasilkan US$ 44,436 milyard.

Pariwisata merupakan suatu kebutuhan hidup dan bukan merupakan suatu kemewahan, Khususnya di negara-negara maju atau industri. Kegiatan kepariwisataan mempunyai pengaruh terhadap bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan lingkungan hidup.

Indonesia sendiri dalam hal pengembangan pariwisata secara formil mulai dirintis sejak tahun 1946 dengan dibentuknya HONET (Hotel Nasional dan Tourism). Pengembanagan pariwisata dilaksanakan secara lebih terencana dan integral dengan pembangunan nasional dimulai sejak awal PELITA I tahun 1969. Pembangunan pariwisata indonesia menjadi semakin lebih kuat dengan dimasukannya dalam Garis-garis besar haluan negara dengan ketetapan yang tertuang di MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN ( Garis Besar Haluan Negara).

Berdasarkan Garis-garis Besar Haluan Negara, Pemerintah menetapkan kebijaksanaan dalam rangka mengembangkan kepariwisataan nasional antara lain pada peraturan pemerintah No. 24 pada tahun 1979 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah dalam bidang kepariwisataan kepada daerah tingkat I. Dalam Keputusan presiden No. 15 tahun 1983 yang memberikan pembebasan dari keharusan memiliki visa bagi wisatawan asing dari 31 negara yang disadari sepenuhnya bahwa pembangunan pariwisata akan berhasil apabila seluruh lapisan masyarakat turut berpatisipasi secara aktif dengan rasa tanggung jawab.

Perjalanan wisata mempunyai berbagai macam motivasi dan tujuan tertentu. Perbedaan tersebut menyebabkan berbagai jenis pariwisata, Adapun berbagai motif dalam perjalanan wisata antara lain:

  • Pariwisata Untuk Menikmati Perjalanan (Pleasure Tourism)
Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru dan untuk memenuhi ingin tahunya pada tempat yang ingin dikunjunginya atau tempat dengan suasana baru.
  • Pariwisata Untuk Rekreasi (Recreational tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki dan memanfaatkan hari-hari liburnya untuk beristirahat dan memulihkan kembali kesegaran jasmani serta rohaninya. Kategori pariwisata ini ialah mereka yang lebih menyukai "health-resort" yang dimana pariwisata tersebut yang khusus untuk memulihkan kesehatan seperti wisata di sumber-sumber air panas dan sebagainya.
  • Pariwisata kebudayaan (Cultural Tourism)
Jenis pariwisata ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi seperti: Keinginan untuk belajar, Keinginan untuk mempelajari adat istiadat tempat yang dikunjungi sambil berlibur. Seperti mengunjungi tempat monumen bersejarah peninggalan masa lalu, pusat kesenian, pusat keagamaan dan bahkan ikut serta dalam festival seni musik, teater, tarian rakyat dan lain-lain.
  • Pariwisata Olahraga (Sport Tourism)
Jenis pariwisata ini dibagi menjadi dua kategori.
  1. Big sport event, Yaitu peristiwa olahraga besar seperti Olympic Games, Kejuaran Ski dunia, Kejuaran tinju dunia dan tidak hanya menarik pada olahragawannya saja tetapi juga pada ribuan penonton dan penggemarnya.
  2. Sport Tourism of the Practitioners, Yaitu peristiwa olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri seperti: Pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu dan lain-lain. Negara yang memiliki banyak fasilitas olahraga seperti ini tentu dapat menarik sejumlah besar penggemar-penggemar dengan jenis olahraga pariwisata ini.

Posting Komentar untuk "Pengertian Perjalanan Wisata dan Motifnya"